Thursday, February 27, 2020

Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Mas

Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Mas
Hama dan penyakit ikan mas merupakan suatu resiko dalam hal budidaya ikan mas yang sangat harus diminimalisir kemunculan. Apalagi dengan penyakit, saya rasa jika ikan mas sudah terkena penyakit akan sangat susah untuk ditanggulangi. 

Penanggulangan hama dan penyakit ikan mas yang paling mujarab adalah dengan "Pencegahan". Tetapi ada saatnya walaupun pencegahan sudah dilakukan, tetapi hal ini bisa saja datang sebagai salah satu tantangan dalam budidaya ikan mas. Untuk itu, tidak ada salahnya kita berikhtiar melakukan pengobatan atau pengendalian hama dan penyakit yang terserang pada ikan mas. 

Pengendalian Hama

Berikut ini beberapa jenis hama dilengkapi cara pengendaliannya. 

1. Bebeasan (Notonecta)

Berbahaya bagi benih karena sengatannya.
Pengendalian: menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

2. Ucrit (Larva cybister)

Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. 
Pengendalian: sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.

3. Kodok

Makan telur telur ikan. 
Pengendalian: sering membuang telur yang mengapung; menagkap dan membuang hidup-hidup.

4. Ular

Menyerang benih dan ikan kecil. 
Pengendalian: lakukan penangkapan; pemagaran kolam. 

5. Lingsang

Memakan ikan pada malam hari. 
Pengendalian:pasang jebakan berumpun. 

6. Burung

Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning. 
Pengendalian: diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

7. Ikan gabus

Memangsa ikan kecil. 
Pengendalian:pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.

8. Belut dan kepiting

Pengendalian: lakukan penangkapan. 

Penanggulangan Penyakit pada Ikan Mas

Berikut beberapa cara penanggulangan penyakit berdasarkan gejala penyakit. 

1. Bintik merah (White spot)

Gejala: pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, menggosok-gosokkan badannya pada benda yang ada disekitarnya dan berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air. 
Pengendalian: direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.

2. Bengkak insang dan badan (Myxosporesis)

Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan. 
Pengendalian; pengeringan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m 2 , biarkan selama 1-2 minggu.

3. Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)

Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosok-gosokkan badannya pada benda keras disekitarnya, terjadi pendarahan dan menebal pada insang. 
Pengendalian: 
  • direndan dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalam Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam; 
  • 2hindari penebaran ikan yang berlebihan.

4. Kutu ikan (argulosis)

Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah (hemorrtage).
Pengendalian: 
  • ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit; 
  • dengan pengeringan kolam hingga retak-retak. 

5. Jamur (Saprolegniasis)

Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang lainnya.
Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas. 
Pengendalian: direndam dalam larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.

6. Gatal (Trichodiniasis)

Menyerang benih ikan. 
Gejala: gerakan lamban; suka menggosok-gosokan badan pada sisi kolam/aquarium.
Pengendalian: rendam selam 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm.

7. Bakteri psedomonas flurescens

Penyakit yang sangat ganas. 
Gejala: pendarahan dan bobok pada kulit; sirip ekor terkikis. 
Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.

8. Bakteri aeromonas punctata

Penyakit yang sangat ganas. 
Gejala: warna badan suram, tidak cerah; kulit kesat dan melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung; pendarahan dalam organ hati dan ginjal.
Pengendalian: penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut. 

Pencegahan Hama dan Penyakit pada Ikan Mas

Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan mas:
  1. Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
  2. Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
  3. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
  4. Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air.
  5. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
  6. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
  7. Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

Penutup

Setelah kita membahas tentang Hama dan Penyakit Ikan Mas, hal yang harus diperhatikan sedini mungkin adalah pada persiapan kolam
"Gagal dalam persiapan sama dengan mempersiapkan kegagalan"