Friday, February 7, 2020

Induk Gurame dan Cara Seleksinya

Induk gurame yang paling bagus berumur kurang lebih 4 tahun dengan berat 2–3 kg untuk jantan, dan umur minimal 3 tahun dengan berat 2– 2,5 kg untuk betina (Sendjaya dan Rizki , 2002). Sedangkan menurut Khairuman dan Amri (2003), bobot gurami yang pantas untuk dijadikan induk adalah 1,5–2 kg/ekor. Masa produksi optimal induk betina berlangsung selama 5–7 tahun. Semakin tua umur induk gurami, jumlah telur yang dihasilkan semakin menurun, tetapi kualitas telurnya semakin baik. 

Ciri-ciri fisik induk gurame yang bagus jantan dan betina menurut Sendjaya dan Rizki (2002) dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Induk gurame
Adapun persyaratan induk ikan gurami sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Kriteria kualitatif

  • Warna : badan berwarna kecoklatan dan bagian perut berwarna putih keperakan atau kekuning-kuningan.
  • Bentuk tubuh : pipih vertikal.
  • Asal : hasil pembesaran benih sebar yang berasal dari induk ikan kelas induk dasar.
  • Kesehatan : anggota atau organ tubuh lengkap, tubuh tidak cacat dan tidak ada kelainan bentuk, alat kelamin tidak cacat (rusak), tubuh bebas dari jasad patogen, insang bersih, tubuh tidak bengkak/memar dan tidak berlumut, tutup insang normal dan tubuh berlendir.

b. Kriteria kuantitatif 

Kriteria kuantitatif sifat reproduksi dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Induk gurame yang paling bagus berumur
Namun demikian, dalam pemijahan sebaiknya menggunakan induk yang sudah mencapai berat sekitar 3 kg (betina) dan 4-5 kg (jantan). Induk betina dapat menghasilkan telur sebanyak 1.500-2.500 butir/kg induk.
Baca juga; Pemijahan Ikan Gurami

c. Pengukuran Ikan Gurami

Cara Mengukur Panjang Standar, Panjang Kepala dan Tinggi Badan. 
Induk gurame
  • Cara mengukur panjang standar dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai dengan pangkal ekor yang dinyatakan dalam satuan centimeter.
  • Cara mengukur panjang kepala dilakukan dengan mengukur jarak antara ujung mulut samapai dengan ujung tengkorak bagian belakang yang dinyatakan dalam satuan centimeter.
  • Cara mengukur tinggi badan dilakukan dengan mengukur garis tegak lurus dari dasar perut sampai ke punggung dengan menggunakan mistar atau jangka sorong yang dinyatakan dalam satuancentimeter.

d. Bobot Badan

Pengukuran Bobot badan dilakukan dengan menimbang ikan per ekor yang dinyatakan dalam kilogram (kg).

e. Memeriksa Kesehatan

  • Pengambilan contoh untuk pengujian kesehatan ikan dilakukan secara acak sebanyak 1% dari populasi dengan jumlah maksimal 10 ekor baik untuk pengamatan visual maupun mikroskopik.
  • Pemeriksaan visual dilakukan untuk pemeriksaan adanya gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi ikan.
  • Pengamatan mikroskopik dilakukan untuk pemeriksaan jasad patogen (parasit, jamur, virus dan bakteri) di laboratorium uji.

f. Memeriksa Kemurnian Ikan

Cara memeriksa kemurnian ikan dilakukan dengan pengabilan contoh darah/jaringan ikan untuk pengujian di laboratorium uji.

g. Syarat Hidup Ikan Gurami

Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor hingga dapat diubah pematang/ dinding kolam. Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. Ikan gurami dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl. Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhandan perkembangan fisik ikan gurami. Untuk pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit air yang diperkenankan adalah 3 liter/ detik, sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur debit air yang ideal antara 6-12 liter/ detik. Keasamanair (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.
Baca juga; Habitat Ikan Gurami
Sumber; R. Maesaroh (Teknik Pembenihan Ikan Gurami)