Friday, January 17, 2020

Udang Vannamei

Siklus Udang vannamei (Litopenaeus vannameii)
Source: WWF-Indonesia
Udang vannamei (Litopenaeus vannameii) berasal dari daerah subtropis pantai barat Amerika, mulai dari Teluk California di Mexico bagian utara sampai ke pantai barat Guatemala, El Salvador, Nicaragua, Kosta Rika di Amerika Tengah hingga ke Peru di Amerika Selatan.

Udang vannamei resmi diizinkan masuk ke Indonesia melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. 41/2001, dimana produksi udang windu menurun sejak 1996 akibat serangan penyakit dan penurunan kualitas lingkungan. Pemerintah kemudian melakukan kajian pada komoditas udang laut jenis lain yang dapat menambah produksi udang selain udang windu di Indonesia. 
Baca juga: Istilah Dalam Budidaya Vannamei

Posisi Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa dengan musim hujan dan kemarau yang tetap, menyebabkan Indonesia mampu memproduksi udang vannamei sepanjang tahun. Produksi tersebut disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik lahan masing-masing.

Udang vannamei pada awalnya dianggap tahan terhadap serangan penyakit. Namun dalam perkembangannya, udang vannamei juga terserang WSSV (White Spot Syndrome Virus), TSV (Taura Syndrome Virus), IMNV (Infectious Myo Necrosis Virus), vibrio, dan penyakit terbaru yaitu EMS (Early Mortality Syndrome). Untuk itu perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian dengan penerapan budidaya ramah lingkungan.
Baca juga: Energi Metabolisme pada Ikan
Untuk keberlanjutan produksi udang vannamei harus memperhatikan:
  • Daya dukung tambak dan lingkungannya.
  • Kualitas benur yang baik.
  • Manajemen tanah tambak dan kualitas air.
  • Kualitas dan manajemen pakan. 
  • Manajemen kesehatan udang dan pengendalian penyakit.
  • Pengolahan air buangan tambak
Sumber: WWF-Indonesia