Istilah- istilah ini akan anda jumpai dipostingan saya selanjutnya tentang Budidaya Udang Vannamei pada Tambak Semi Intensif dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang disadur dari WWF-Indonesia:
- Akuifer: Lapisan bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air.
- Alkalinitas: Besaran yang menunjukkan kapasitas penyangga (buffer) pH air.
- Bakteri Heterotrof: Bakteri yang mendapatkan makanan dari bahan organik atau dari makhluk hidup lain.
- CaCO: Kapur kalsium karbonat yang efektif meningkatkan pH. 3
- CaO: Kapur tohor atau kalsium oksida. Kapur ini dapat memberikan energi berupa panas dan sangat efektif menaikkan pH tanah.
- DO: Dissolved Oxygen atau kandungan oksigen terlarut dalam air tambak.
- Dolomit: Jenis kapur yang mengandung unsur zat besi dan magnesium.
- EMS: Early Mortality Syndrome atau penyakit yang menyerang udang dan dapat menyebabkan kematian massal pada udang berumur muda.
- Hidrogen Peroksida: Cairan bening yang dapat mengoksidasi.
- IMNV: Infectious Myo Necrosis Virus atau penyakit myo. Gejala klinis berupa daging berwarna putih dengan bagian ekor berwarna kemerahan.
- Intrusi: Masuknya air asin ke lapisan bawah tanah (daratan) yang mengandung air tawar.
- No (Nitrat): Unsur hara untuk menumbuhkan plankton. 3
- pH Fox - pH Fresh: Pengukuran pH tanah setelah penambahan hidrogen peroksida sebanyak 5 tetes. pH Fresh, pengukuran pH tanah sebelum penambahan hirdogen peroksida.
- Plankton: Hewan dan tumbuhan berukuran kecil yang hidup di air yang gerakannya dipengaruhi oleh arus.
- Porous: Sifat tanah yang mudah menyerap air.
- Posfat (PO): Sumber nutrien makro bagi pertumbuhan plankton. 4
- TSV: Taura Syndrome Virus atau penyakit yang ditandai dengan adanya bercak hitam pada karapas dan karapas lembek (lunak/keropos).
- WSSV: White Spot Syndrom Virus atau virus yang sangat mematikan dan menular dengan cepat, ditandai dengan bintik putih pada tubuh udang.
Baca juga; SENYAWA KIMIA DALAM LAUTSumber: WWF-Indonesia